Selamat datang di dodolol.blogspot.com. Berbagai hal menarik telah di sajikan di dunia internet, entah itu untuk hiburan, berita-berita terbaru, bahkan sistem belajar. Di sini saya akan mencoba untuk memberikan sedikit masukan untuk mengetahui apa-apa saja yang membuat sistem belajar menjadi optimal, terlebih untuk anak-anak.
1. Kenali Anak Anda
Kebanyakan orang tua menyadari bahwa anak adalah pribadi yang unik sejak dilahirkan, dan para ahli setuju: "Anak mempunyai beberapa temperamen bawaan," kata Jonathan Pochyly, PhD, psikolog anak dari Children’s Memorial Hospital, Chicago. Banyak anak yang sejak awal, misalnya, tergolong pemalu. Namun bukan berarti Anda tidak bisa membantu mengarahkan dan membentuk perilakunya. Faktanya, banyak cara agar anak merasa nyaman dan menyadari potensinya. Berikut adalah empat tipe kepribadian yang umum dimiliki anak. Lalu temukan cara mengasah kualitasnya itu (dan perilakunya!).
Koleris mewakili tipe
kepribadian yang tegas dan kemudian cenderung untuk memimpin, yah dia
adalah seorang pemimpin yang dilahirkan. Pemimpin yang dilahirkan secara
alamiah begitulah koleris. Ciri-cirinya To The Point, dia ingin segala
sesuatunya cepat dan dilakukan saat itu juga, dia tidak bertele-tele
tetapi pada titik ekstrimnya adalah dia bisa menjadi terlalu dominan dan
terlalu mengatur, terlalu mengontrol, sehingga orang lain bisa tidak
tahan. Dan kemudian dia ingin segala sesuatunya dilakukan dengan sangat
cepat kemudian bisa jadi dia lupa beberapa detail-detail tentang hal
penting yang harus dilakukan. Itulah tipe kepribadian koleris yang
sejati. Orang koleris akan berpakaian dengan praktis, simple, tidak
mementingkan model pakaian tetapi lebih mementingkan fungsi dari pakaian
itu. Dan orang koleris biasanya duduknya sangat tegak sekali dan ia
berjalan dengan sangat tegak dengan kepala terangkat ke atas. Pada
kenyataannya tiap kepribadian itu memiliki kadarnya masing-masing,
sangatlah kecil sekali kemungkinannya kita menemukan seseorang yang
koleris sejati. Artinya seratus persen koleris sementara di lain-lainnya
itu nol semuanya. Seorang anak yang koleris, biasanya memiliki motivasi
yang kuat dari dalam, istilahnya “ku tahu yang ku mau”. Jika ingin
mengarahkan mereka, tunjukan keuntungan bagi anak jika mereka melakukan
hal tersebut. Misal : “Jika kamu les bahasa inggris maka mudah bagi kamu
untuk memahami aturan dari permainan yang sering papa dan kamu lakukan,
masih banyak permainan serupa yang bisa kita mainkan”.
Jenis kepribadian yang berikutnya adalah Sanguinis.
Sanguinis adalah orang yang cerah, ceria, bisa mendengar suaranya jauh
sebelum melihat orangnya, heboh sekali dan jika memakai pakaian pakaian
biasanya berwarna cerah meriah dengan banyak sekali aksesoris, yah
sanguinis adalah orang yang senang menjadi pusat perhatian. Jika Anda
datang ke pesta dan melihat satu orang dikelilingi yang lain, bercerita,
semua terhibur dan tertawa, maka orang yang bercerita itulah seorang
sanguinis. Ya, sanguinis adalah pusat perhatian. Jika Anda melihat orang
sanguinis berpakaian cerah warna warni dan banyak aksesoris, dia tidak
akan risih dengan itu semua bahkan dia akan suka, karena dengan begitu
dia bisa menarik perhatian orang lain. Orang sanguinis akan berjalan
dengan gayanya yang ceria dan akan menoleh ke kanan kiri dan melempar
banyak senyum kepada orang-orang di sekitarnya. Seorang anak sanguinis
merupakan anak yang sangat senang sekali bermain dan berkumpul dengan
banyak teman-temannya. Senang dengan aktivitas “outdoor” atau
kebersamaan yang menyenangkan. Tentu mudah bagi Anda menerjemahkan
bahasa saya berkaitan dengan anak sanguinis.
Tipe koleris dan tipe sanguinis adalah
tipe yang Ekstrovert, tipe yang terbuka kepada orang. Orang sanguinis
begitu sangat terbukanya, sehingga bisa cerita tentang banyak hal kepada
orang lain dan kemudian bisa dengan mudah melupakannya. Orang sanguinis
dengan begitu mudahnya melupakan janjinya dan juga dengan begitu
mudahnya dia akan langsung minta maaf. Orang koleris tidak akan
melakukannya, dia akan gengsi untuk minta maaf kepada kita. Tapi mereka
dasarnya adalah orang-orang yang terbuka, orang-orang yang ekstrovert.
Berikutnya kita akan membahas bagian kepribadian yang Introvert yang
tertutup. Di bagian ini ada dua jenis kepribadian dua tipelogi
kepribadian yaitu Melankolis dan Plegmatis.
Melankolis adalah
seorang yang rapi, biasanya tulisannya rajin, rapi, lengkap, detail
karena itu jika mereka kuliah catatan mereka biasanya akan dipinjam oleh
teman-temannya. Dan kemudian dia akan memiliki gaya dandan yang rapi,
tidak ada satu helai pun rambut yang tersisir keluar ok semuanya rapi
seperti diatur pada tempatnya. Seorang melankolis berpakaian selalu
sangat rapi sekali, dimasukkan dan suka warna warna yang memiliki
perpaduan warna yang cocok. Jadi tidak akan sembarangan, artinya dia
tidak akan memakai bawahan yang berwarna hijau dan kemudian atasnya
berwarna kuning cerah. Dia akan mempertimbangkan segala sesuatunya,
itulah orang melankolis. Jika memendam sesuatu bisa dipendam sangat
lama, ngambeknya bisa sangat lama sekali, tetapi orang melankolis sangat
detail, begitu suka dengan data-data dan fakta-fakta. Yah itulah
seorang melankolis. Ia begitu ahli di dalam perencanaan dan ahli di
dalam analisa. Ciri-ciri anak melankolis yang sangat tampak adalah anak
ini sangat teratur, suka kerapian, seringkali saya jumpai mereka secara
akademis adalah anak yang cerdas dan pandai. Anak melankolis sangat suka
“mengontrol” semuanya sendiri. Terkadang menentukan pakaian yang akan
dipakainya, makan apa sore ini, dsb. Mereka terkadang suka mengingatkan
kita, jika keluar kamar lampu dimatikan, tv atau laptop dimatikan.
Kemudian kepribadian yang satunya lagi adalah Plegmatis. Plegmatis
adalah kepribadian yang suka melakukan segala sesuatu berdasarkan
urutan yang telah diberikan, jika memang sudah begini ya begini tidak
usah dipikirin yang lain lagi, yah pokoknya ikuti saja. Itulah
plegmatis, tipe pengikut yang setia. Dia bisa tahan duduk berjam-jam
melakukan sesuatu berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan
dimana itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang yang koleris
ataupun seorang sanguinis. Mereka tidak akan tahan duduk berjam-jam,
berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan melakukan satu hal yang
sama berulang-ulang kali. Plegmatis sangat cocok melakukan itu semua,
sangat setia dan bisa dipercaya untuk memegang rahasia. Itulah orang
plegmatis, mereka sangat mudah diatur mereka sangat toleran. Jika Anda
punya anak plegmatis, Anda bisa mengatakan “nak sekarang makan ya”, “ya”
kalau Anda sibuk, Anda bisa mengatakan “nak, sekarang Mama lagi sibuk,
nanti aja makannya ya”, “iya” anak plegmatis tidak akan menuntut Anda.
Itu akan sangat berbeda dengan anak koleris “nak makannya nanti ya”,
“tidak! Aku maunya sekarang” itulah anak koleris. Anak plegmatis
biasanya cenderung diam dan mengalah. Mereka sering menghindari konflik
dan seringkali merelakan peralatan tulisnya untuk dipinjam dan tak
jarang terkadang merasa “ngga enak” untuk memintanya.
Sekarang Anda telah mengetahui tipologi
koleris, sanguinis, melankolis dan plegmatis nah satu hal yang perlu
kita ketahui adalah tidak ada satupun tipologi kepribadian ini yang
lebih baik daripada lainnya. Artinya kita semua mempunyai kadar dari
keempat tipologi kepribadian ini. Di dalam diri kita ada unsur
melankolis, ada unsur plegmatis, ada unsur koleris dan ada unsur
sanguinis-nya. Hanya saja di bagian mana kita dominan dan itu yang
membentuk kita, itu yang membedakan kita dari yang lainnya. Nah variable
atau kadar perbedaan dari setiap kepribadian ini membuat kita menjadi
begitu unik. Tak ada satu orangpun yang memiliki komposisi yang sama,
semuanya begitu berbeda. Dan satu hal yang paling penting, adalah
seperti yang tadi saya katakan bahwa tidak ada yang baik, tidak ada yang
buruk disini. Yang ada adalah pada saat kita tidak menyadari berhadapan
dengan siapa dan kemudian kita tidak bisa menjalin suatu komunikasi,
itu karena kita tidak bisa memahami persepsinya. Jadi tipe seperti anak apakah dia?
2. Dia Suka Apa?
Banyak para orang dewasa lebih memaksakan anaknya untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Hal seperti inilah yang membuat si anak menjadi merasa dikurung, enggan untuk belajar, menjadi sifat yang pemarah, bahkan cenderung nakal. Namun, apa saja yang diinginkan si orang tua selalulah hal yang terbaik untuk anaknya, sehingga wajar para orang dewasa mengarahkan mereka, tapi ingat, hanya untuk mengarahkan, bukan untuk memaksakan kehendak mereka kepada anak-anak.
Saya akan mencoba mengambil sample dari seorang anak yang pernah menjadi anak didik saya, sebut saja namanya Veri. Veri ini adalah anak yang luar biasa nakal, dia hidup bersama ibu, kakak laki-lakinya, dan pembantunya, sedangkan ayahnya berada di Sibolga menjadi seorang petinggi di Bank Terbesar di Indonesia cabang Sibolga. Veri sama sekali bukan anak yang cerdas, bahkan bisa dikatakan dia anak yang susah untuk memahami pengetahuan baru atau pelajaran sekolahnya. Hal ini menjadi acuan bagi saya apakah saya bisa sukses membimbing dia?
Selama satu bulan, bisa dikatakan ketika kami bersama, saya adalah orang yang gagal dalam mendidik. Karena saya terlalu memaksakan dirinya untuk belajar, belajar, dan belajar, hal ini saya lakukan karena saya adalah Guru Privatnya. Lama kelamaan dia semakin tidak mau bertemu dengan saya, sehingga hal inilah yang membuat saya mengoreksi diri saya sendiri. Kemudian, ketika saya datang ke rumah Veri, saya melihat dia sedang bermain games, kebetulan games tersebut adalah games yang sering di mainkan pada jaman itu. Waktu saya datang, ibu Veri mematikan games tersebut, tampak wajah kecewa, sedih ketika games yang sedang dimainkan dimatikan. Seperti biasa saya selalu mendapat senyum kecut dan tatapan sinis darinya. Hal inilah yang membuat saya memikirkan satu hal, hari ini saya tidak akan memberi pelajaran sekolah, tapi saya akan bermain games bersama dia. Awal-awalnya sudah pasti canggung dari diri dia, namun saya selalu mencoba untuk lebih dekat dengan dia, sehingga lama kelamaan dia sudah mulai terbiasa dengan saya. Kali pertama itulah saya lihat dia tertawa, baru kemudian saya memahami kesalahan saya, tidak semua anak harus belajar dengan cara yang konvensional, mulai saat itu, saya memberi dia berbagai pelajaran dengan selingan bermain games. Hasil yang tidak saya duga adalah di mendapat peringkat 14 dari 42 Siswa. tentu hal ini kurang bagus menurut saya, namun berbeda dengan ibu Veri, hal ini merupakan peningkatan drastis. Hingga ketika dia naik kelas, saya memutuskan untuk tidak mengajari dia lagi, namun yang terjadi adalah Veri bersama ibunya datang ke rumah saya dan meminta untuk memberikan pelajaran privat lagi.
Dari cerita yang ada di atas, Anda pasti sudah sedikit lebih mengerti mengenai apa yang harus Anda lakukan.
3. Model Belajar yang Baru
Mungkin Anda pernah dengar media belajar dengan device seperti tablet, ipad, handphone, dan yang lainnya. Di sini akan saya beritahukan sedikit gambaran realisasinya
Hal ini mungkin akan membuat anak-anak menjadi lebih interest dalam belajar. Namun tidak lupa pengawasan untuk model pembelajaran seperti ini haru lebih ketat. Karena semakin canggih dunia elektronik, semakin mudah pula hal-hal negatif masuk ke dunia yang tidak menutup kemungkinan akan di surf oleh anak-anak.
Oleh karena itu dibutuhkan peran orang tua utama (ayah dan ibu) serta orang tua kedua (guru) untuk mengawasi anak tersebut agar tidak masuk ke dalam hal-hal yang negatif.
4. Apa yang akan Digunakan Dalam Model Pembelajaran Baru
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, ada sebuah software yang bisa diunduh secara gratis oleh semua orang, di sini saya akan mengambil satu software yang membuat saya tertarik untuk menggunakannya, yaitu adalah GETSmart.
Selain itu ketika guru sedang tidak dapat mengajar di kelas, guru dapat membuat soal seketika itu juga. Sehingga siswa tetap akan belajar meski tidak seperti biasanya.
JADI APA YANG ANDA TUNGGU,.....!???!???
Sistem belajar modern sudah tentu hal baru di negeri ini, belajar serasa bermain, menggunakan device-device yang sudah dikenal oleh semua anak-anak Indonesia. Hal ini tentu saja tidak akan mengurangi tingkat belajar serta prestasi mereka, bahkan dapat dibilang hal ini akan semakin membuat anak tertarik serta penasaran, mereka akan mengotak-atik device dan program ini, membuat motorik si anak makin sering digunakan.
Untuk info selanjutnya, silahkan komen, atau hubungi saya:
Ridlo Mumtahinul Aziz di 0857-4166-8660, atau e-mail di cupu_angel@yahoo.com, facebook juga boleh, ke Ridlo M Aziz
Terima kasih telah datang di blog ini, . . . tolong masukannya yak